Mitos ini ternyata jauh dari kebenaran. Ini dibuktikan dari sebuah penelitian di Amerika yang pada akhirnya merontokkan mitos itu. Berdasarkan sebuah survey terhadap ribuan pria dari ras-ras berbeda, para pria kulit putih sebenarnya memiliki penis terbesar.
Para pria kulit putih memiliki rata-rata panjang penis pada saat ereksi mencapai 6,4 inci sementara para pria kulit hitam memiliki rata-rata 6,2 inci. Para pria hispanik memiliki rata-rata 6,0 inci dan akhirnya para pria asia timur berada di urutan paling belakang dengan hanya 5,6 inci. Panjang penis ereksi diambil dengan mengukur dari pangkal penis, tempat penis bertemu tubuh, ke ujung kepala penis.
Ada juga mitos yang menyatakan bahwa para pria selalu siap untuk kegiatan seks kapan saja, dimana saja. Pria juga cepat terangsang dan memiliki stamina yang kuat seperti kuda. Kenyataannya, meskipun para pria dikatakan selalu berpikir tentang seks, mereka hampir tidak dapat dikatakan “siap atas permintaan” kapan saja, dimana saja.
Mungkin ada sejumlah alasan mengapa seorang pria tidak bersedia atau tidak mampu melakukan hubungan seks. Viagra terlintas di kepala. Para pria dan wanita berbeda dalam banyak hal, baik secara kimiawi maupun jelas secara seksual. Respon mereka terhadap rangsangan seksual akan bervariasi sebagian besar berdasarkan sejumlah faktor.
Mitos lain yang mengatakan bahwa pria memiliki dorongan seks yang tinggi, maka cepat terangsang juga banyak yang mempercayainya. Bahkan pria dianggap sebagai makhluk yang lebih bernafsu dan lebih membutuhkan seksual dibanding wanita. Namun kenyataannya, pada sebuah penelitian di Amerika dinyatakan bahwa dorongan seks pria dan wanita memiliki intensitas yang sama. Bahkan bisa dikatakan sebenarnya wanita justru memiliki dorongan seksual yang lebih tinggi. Ini terbukti dari keadaan wanita saat terangsang seksualitasnya.
Sebuah mitos seksual pria yang lebih unik lagi adalah ketika seorang pria menarik penisnya dari dalam vagina sebelum sang pria berejakulasi (interupsi koitus), merupakan cara terbaik mencegah kehamilan. Kenyataannya, menarik penis sebelum ejakulasi bukanlah sebuah cara efektif untuk mencegah kehamilan.
Bahkan sebelum ejakulasi, penis meneteskan mani yang dapat mengandung ribuan sperma yang dapat menyebabkan kehamilan. Menarik penis setelah sejumlah koitus masuk tanpa alat kontrasepsi membawa risiko kehamilan yang sama. Jadi bukan satu hal yang pasti bahwa mengeluarkan cairan sperma di luar dapat mencegah kehamilan.
Ada satu lagi mitos yang dapat menyesatkan hubungan seksual wanita dengan pasangannya, yaitu penis yang lebih besar penting bagi kenikmatan seksual. Dalam kebanyakan kasus, ukuran penis tidak menentukan kenikmatan seksual bagi seorang pria maupun pasangan seksualnya. Seperti pria, para wanita memiliki berbagai bentuk dan ukuran.
Pada akhirnya, kepuasan dan kenikmatan yang didapat seorang wanita dari aktivitas seksual akan timbul dari segala hal kecuali ukuran penis pasangannya. Perlu dicatat bahwa benar, sebagian wanita memang lebih memilih penis yang besar. Meskipun hal ini biasanya tidak ada hubungannya dengan sebuah keyakinan bahwa para pria yang memiliki penis lebih besar memiliki kapasitas lebih besar bagi kepuasan seksual.
Hal ini biasanya hanya berarti bahwa mereka memiliki vagina lebih besar yang diakomodasi dengan lebih baik oleh sebuah penis yang lebih besar. Secara alami, mungkin terdapat beberapa ketidakcocokan fisik, namun seiring dengan pergantian waktu, komunikasi, dan usaha, para pasangan ini dapat belajar menikmati pengalaman-pengalaman mereka.
