Halaman

Sabtu, 21 September 2013

Cyber Sex Membuat Cinta Awet Muda

Kegiatan yang populer lewat chatting (ngobrol di internet) ini sekarang sudah biasa jika berlanjut dengan membicarakan hubungan seks (cyber sex). Sehingga akhirnya timbul pro dan kontra yang mengatakan bahwa kegiatan seperti itu juga merupakan bentuk selingkuh tren milenium. 
 
Sejauh mana selingkuh ini mengganggu hubungan sosial suami istri. Dan apa yang harus dilakukan oleh pasangan jika mengetahui salah satu pasangannya ternyata hobi berselingkuh di dunia maya. Sebagai pasangan yang bijaksana, jangan membuat kesimpulan dulu sebelum mengetahui dengan pasti.

Menurut dokter ahli jiwa, kecenderungan orang untuk mencari pasangan dan berkomunikasi lewat Internet adalah hal yang wajar. “Ini konsekuensi dari kemajuan teknologi. Pada dasarnya manusia itu makhluk yang suka belajar. Hadirnya Internet telah memacu orang untuk bertindak yang lebih maju,” jelas Dr Wiwie Nasrun dari Fakultas Psikiatri UI.
Lebih lanjut kata Wiwie, sejauh tidak mengganggu kehidupan perkawinan pasangan, membicarakan hubungan seks lewat chatting boleh dilakukan asal perilaku si netter tidak berubah terhadap pasangan. Dan ini juga bukan bentuk gangguan kejiwaan dalam hal seksual.

Memang pada beberapa kasus seperti yang diakui oleh beberapa pasangan ada keluhan yang mengganggu kenikmatan hubungan seks suami istri. Bisa karena pengaruh imajinasi yang terlanjur mengawang terhadap pasangan mayanya. Atau memang salah satu pasangan sedang bosan dengan kehidupan suami istri yang mereka lalui.
Seperti halnya selingkuh yang bisa terjadi pada pasangan muda dan tua, cyber sex pun bisa melenakan kehidupan perkawinan pasangan jika tidak diselesaikan. Misalnya saja, suami lebih asyik menekuni hobi barunya itu daripada melakukan hubungan seks dengan istri. Dengan alasan menemukan keasyikan baru yang tidak diperoleh dari istri atau suami.
Silvie (bukan nama sebenarnya) misalnya, mengaku kesal dengan perilaku suaminya yang belakangan lebih suka chatting dengan wanita lain daripada bermesraan dengan dirinya.
“Saya tahu dia cuma iseng, tapi lama-kelamaan semakin menikmati. Kadang kalau chatting sampai lupa waktu hingga larut malam. Terus terang walau awalnya itu cuma selingan buat dia tapi juga mengganggu kehidupan nyatanya.”

Setelah mengetahui kebiasaan baru sang suami yang suka berjam-jam menghabiskan waktu di depan layar komputer, Silvie berdiskusi untuk mencari jalan keluar. Akhirnya mereka memutuskan dengan membuat jadwal hatting hanya di akhir pekan.
“Saya bisa ikut menikmatinya. Kadang kami membuka website khusus orang dewasa dan bergembira bersama. Setelah itu mempraktekkan pengetahuan baru itu sambil belajar bersama. Sehingga kami selalu penuh dengan ide-ide baru,” papar Silvie.

Memang kehidupan perkawinan perlu penyegaran di sana sini. Sebagai makhluk yang cepat berubah, orang sering mencoba penemuan-penemuan baru yang menarik minatnya. Dalam hal ini Internet bisa menjadi candu yang membahayakan perkawinan.
Jangankan yang sudah menikah, sering yang belum menikah pun ikut-ikutan melakukan cyber sex. Alasannya karena daripada melakukan hubungan seks dengan orang yang tidak jelas status kesehatannya juga untuk menekan masturbasi yang biasa dilakukan orang yang belum menikah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar